logo-raywhite-offcanvas

20 Oct 2021

Gedung Joang 45: Dari Hotel Mewah Sampai Menjadi Saksi Kemerdekaan Indonesia

Gedung Joang 45: Dari Hotel Mewah Sampai Menjadi Saksi Kemerdekaan Indonesia

 Sejarah tidak dapat dilupakan, karena dari sejarah kita juga dapat mengetahui beragam kejadian yang menggambarkan dunia dimasa lampau. Jika berbicara mengenai kemerdekaan Indonesia, peninggalan sejarah menjadi momen yang tidak terlupakan dan sakral, karena negara Indonesia dibangun dan diperjuangkan oleh para pahlawan demi membela dan mengibarkan bendera merah putih.

Momen kemerdekaan Indonesia diabadikan dalam salah satu museum yang berada di Jakarta, lebih tepatnya di Gedung Joang’45, Jl. Menteng Raya 31, Jakarta Pusat. Di tempat ini, banyak menyimpan catatan sejarah peristiwa penting salah satunya, detik-detik saat menuju Kemerdekaan Republik Indonesia. Berawal dari bangunan hotel mewah milik keluarga Belanda, yang kemudian diubah menjadi markas bersejarah bagi pergerakan pemuda. Kejadian ini merupakan awal kisah terbentuknya slogan “Markas Boleh Diambil Alih, Pikiran Tidak".

 

 

Bermula dari tahun 1938, bangunan ini dibangun dan difungsikan sebagai hotel dengan nama Hotel Schomper I, kemudian dikelola oleh keluarga Belanda L.C Schomper. Hotel ini menjadi tempat singgah yang diperuntukan pejabat Belanda, pengusaha asing dan pejabat pribumi kala itu ketika dating ke Jakarta. Kemewahan dari arsitektur bangunan pada zaman itu juga menjadi salah satu alasan tempat ini sering kali disinggahi para pejabat. Walaupun dalam jangka waktu yang tidak lama karena Jepang mulai menginvasi Batavia, alias Jakarta, pada tahun 1942.

Hotel mewah ini kemudian menjadi hak milik Jepang karena mundurnya Belanda terhadap Jepang, kemudian diserahkan Gunseikanbu Sendenbu (Jawatan Propaganda Jepang) dan akhirnya dikenal sebagai Gedung Menteng 31. Pada bulan Juli 1942, bangunan ini diserahkan kepada pemuda Indonesia sebagai tempat untuk pendidikan politik pemuda Indonesia, yang dipergunakan bagi kepentingan Asia Timur Raya.Kegiatan ini dibiayai penuh oleh pemerintah Jepang.

 

Perjalanan Gedung Menteng 31 tidak berhenti disitu. Gunseikanbu juga menjadikan bangunan ini sebagai markas PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat) cabang Jakarta Raya, yang digunakan untuk mengendalikan kaum nasionalis. Namun tidak berlangsung lama, karena kepengurusan Angkatan Baru Indonesia PUTERA telah dibubarkan dan barganti menjadi Djawa Hokokai (Kebangkitan Rakyat Jawa). Namun karena dianggap tidak memperjuangkan Indonesia, para pemuda Menteng 31 bergerak diluar gedung.

Gedung Menteng 31 menjadi salah satu tempat berkumpulnya para pemuda, untuk bangkit dan menyuarakan kepentingan nasional. Yang kemudian, juga dijadikan salah satu tempat merancang strategi untuk aksi penculikan Soekarno-Hattake Rengasdengklok untuk melakukan Proklamasi Kemerdekaan.

 

Kini, Museum Joang 45 atau Gedung Menteng 31 menjadi tempat tersimpannya sejarah, mengenai perjuangan rakyat Indonesia meraih kemerdekaan. Berhiaskan lukisan peristiwa proklamasi kemerdekaan RI, tempat ini juga didukung dengan ambience Gedung Menteng 31 tempo dulu, kumpulan foto dan patung para tokoh nasional zaman kemerdekaan, serta terpampangnya 3 mobil Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia saat itu, Soekarno-Hatta, untuk melakukan pekerjaan dinas. Menariknya, mobil tersebut masih dapat menyala hingga saat ini, karena perawatan rutin yang dilakukan pengurus museum dan dapat dinyalakan sangat baik.

Museum yang terletak di kawasan Menteng ini menjadi salah satu bangunan ikonik  yang dapat dijumpai di pusat kota. Selain itu, terdapat juga banyak bangunan lama yang masih terawat, serta hunian modern yang tidak kalah menarik. Untuk ketentuannya museum ini buka setiap hari dari jam 09.00 – 15.00, dan dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp. 5.000,-/ Orang untuk Dewasa /Adult, Rp. 3.000,-/ Orang, untuk Mahasiswa/Student dan Rp. 2.000,-/Orang untuk anak-anak/Children. Bisa juga untuk biaya rombongan dengan minimal 30 orang jauh lebih murah. Tempat ini juga dapat digunakan untuk lokasi shooting film dan pemakaian plaza dan park yang masing-masingnya dikenakan biaya juga perharinya.

 

Nah, dengan banyaknya tempat ikonik dan unik, Menteng bisa jadi pilihan destinasi property dengan prospek yang baik dan menguntungkan. Tidak perlu khawatir, karena Ray White Menteng siap membantu untuk memenuhi kebutuhan property Anda. Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, Ray White Menteng merupakan agen property terpercaya dan kredibel. Untuk info lebih lanjut dapat menghubungi Ray White Menteng yang beralamat di JL. K. H. Wahid Hasyim No.43a atau kontak kami di (021) 31909333, berikut informasi yang disampaikan maka ingat hunian ingat Ray White Menteng.

Itulah sedikit ulasan mengenai sejarah Museum Joang 45.Namun sayangnya, museum ikonik ini masih dalam keadaan tutup selama masa pandemic COVID-19 dari tahun 2020 dan belum dapat dikunjungi sampai waktu yang tidak dapat ditentukan. Tapi anda masih bisa dating untuk sekedar mengambil foto lho, dan jika sudah buka kembali anda juga bisa kunjungi museum ini sambil berwisata sambil belajar mengenal sejarah masa kemerdekaan Indonesia.

Share
Search