Salah satu kawasan di Jakarta Pusat yang cukup menarik perhatian adalah Cikini. Berlokasi di kawasan Kecamatan Menteng, Cikini menjadi wilayah yang memiliki infrastruktur memadai, hingga menjadi destinasi kuliner legendaris.
Cikini memiliki sejarah panjang dalam perjalanannya, beberapa hal terlintas jika mendengar nama Cikini mulai dari membeli emas, naik kereta, tempat pertunjukan seni, hingga planetarium. Saat ini, Cikini juga menjadi salah satu destinasi untuk nongkrong di akhir pekan bareng keluarga atau kerabat, sama seperti halnya kawasan Kemang dan Senopati.
Kawasan ini juga tidak terlepas dari kejadian-kejadian sejarah penting masa lalu yang pernah terjadi di Indonesia. Bahkan daerah ini juga menjadi tempat pembacaan teks proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur No. 56.
Asal Usul Nama Cikini
Kawasan Cikini sudah ada dari masa penjajahan Belanda di Indonesia, saat ini masih dengan ejaan Tjikini. Nama Cikini atau Tjikini berasal dari dua kata, yaitu "Ci" yang berarti sungai, dan "Kini" yang diambil dari nama buah yang dulunya banyak tumbuh di daerah tersebut. Gabungan dua kata tersebut mencerminkan dari daerah tersebut yang dikenal dengan keindahan vegetasi yang melimpah.
Tanah Miliki Pelukis Tersohor
Dari sejarahnya, pada masa kolonial tanah di kawasan Cikini dimiliki oleh seorang pelukis ternama keturunan Jawa-Arab, yaitu Saleh Sjarif Boestaman atau lebih dikenal dengan nama Raden Saleh. Karya-karyanya sangat terkenal pada zamannya, menjadikannya sosok Raden Saleh dihormati di kalangan sosialita. Namanya bahkan dikenal luas hingga ke Eropa.
Hal ini tidak terlepas dari pengaruh masa tinggalnya yang cukup lama di berbagai negara Eropa yaitu sekitar 20 tahun untuk belajar dan berkarya. Sepulangnya ke Hindia Belanda (Indonesia), Raden Saleh membeli sebidang tanah yang luas dan membangun rumah yang terinspirasi dari istana Callenberg, tempat ia tinggal saat berada di Jerman.
Tidak hanya itu, sebagian dari tanah ini kemudian dijadikan taman umum dan kebun binatang pada tahun 1862 yang dinamai Planten En Dierentuin. Kehadiran kebun binatang tersebut menjadikan kawasan Cikini sebagai pendukung perkembangan kawasan Menteng. Namun, pada tahun 1960, kebun binatang itu dipindahkan ke Ragunan, Pasar Minggu.
Tempat Lalu Lintas Opium
Bukan hanya dikenal sebagai tempat tinggal warga Belanda dan para pesohor, Cikini juga menjadi kawasan lalu lintas peredaran opium pada saat itu. Pada awal abad ke-19, Cikini terdapat jalur kereta api yang digunakan untuk mengangkut opium, baik untuk distribusi di Nusantara maupun ke luar negeri. Sisa dari jalur kereta tersebut kini berwujud jembatan yang membentang di atas Sungai Ciliwung, tepatnya di kawasan Cikini Kramat, tidak jauh dari RSCM.
Pabrik opium itu terletak tak jauh dari Cikini yaitu di kawasan Salemba, dimana saat ini menjadi lokasi Kampus Universitas Indonesia. Pabrik tersebut dikenal sebagai yang terbesar di Asia Tenggara pada masanya.
Pusat Budaya Taman Ismail Marzuki
Nama Taman Ismail Marzuki diambil dari komponis legendaris Indonesia, Ismail Marzuki, yang karya-karyanya menjadi bagian penting dari sejarah musik Indonesia. Saat ini, Cikini juga menjadi salah satu pusat budaya di Jakarta khususnya di Taman Ismail Marzuki (TIM). TIM diresmikan pada tahun 1968, menjadi salah satu tempat penting dalam perkembangan kesenian.
Anda dapat menikmati berbagai fasilitas seperti gedung pertunjukan, galeri seni, bioskop, dan planetarium. Anda juga bisa menikmati TIM sebagai pusat kegiatan seni, mulai dari teater, tari, musik, hingga pameran seni rupa. Selain itu, tempat ini juga menjadi wadah bagi seniman-seniman Indonesia untuk berkarya dan menampilkan hasil kreasi terbaik.
Bagi Anda yang tertarik memiliki hunian dekat dengan tempat bersejarah, pusat kesenian hingga destinasi kuliner. Anda bisa percayakan ke Ray White Menteng. Ray White Menteng menjadi pilihan yang tepat, Anda bisa mengunjungi website Ray White Menteng dihttps://menteng.raywhite.co.id/ atau bisa hubungi Ray White Menteng di (62-21) 31909333 atau menteng@raywhite.co.id. Find a home that suits your lifestyle with Ray White!
“Ray White Menteng, Your Best Property Agency Since 1998"
Share