logo-raywhite-offcanvas

14 Aug 2025 NEWS 5 min read

8 Trik Jual Properti Ala Gen Z dengan Memanfaatkan Media Sosial Salah Satunya!

Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, kini mulai memasuki dunia properti, baik sebagai pembeli maupun penjual. Mereka tumbuh di era digital, akrab dengan teknologi, sosial media, serta memiliki gaya komunikasi yang cepat, praktis, dan visual. Dalam konteks penjualan properti, pendekatan konvensional seperti memasang iklan di koran atau mengandalkan makelar secara langsung mulai tergeser oleh cara-cara baru yang lebih modern dan berbasis digital.  

Generasi Z menginginkan proses yang efisien, transparan, dan tentu saja sesuai dengan gaya hidup mereka yang dinamis. Artikel ini akan membahas langkah-langkah praktis dalam menjual properti ala Gen Z dengan pendekatan digital, kreatif, dan strategis agar proses penjualan lebih efektif di era sekarang. 

1. Menentukan Target Pasar dengan Cermat

Langkah pertama yang sangat penting dalam menjual properti ala Gen Z adalah memahami dan menentukan target pasar. Apakah properti yang dijual cocok untuk pasangan muda, keluarga kecil, investor, atau mahasiswa? Penentuan ini akan berpengaruh terhadap cara promosi, platform yang digunakan, hingga cara komunikasi yang diambil. 

Gen Z sangat memahami pentingnya segmentasi pasar karena mereka sendiri terbiasa dengan personalisasi dalam konsumsi konten. Menjual properti tanpa mengenal audiens ibarat menembak tanpa sasaran kurang efektif dan membuang waktu. Oleh karena itu, memahami profil calon pembeli akan memudahkan dalam menyusun strategi pemasaran berikutnya.

2. Optimalkan Foto dan Video Berkualitas Tinggi

Generasi Z adalah generasi visual. Mereka lebih tertarik pada tampilan gambar dan video dibandingkan deskripsi panjang. Maka dari itu, langkah kedua adalah memastikan dokumentasi visual properti benar-benar maksimal. Gunakan kamera profesional atau smartphone dengan kualitas kamera tinggi. Ambil foto di waktu pencahayaan terbaik, seperti pagi atau sore hari. 

Selain itu, buatlah video tur virtual (virtual tour) atau video pendek dengan sentuhan sinematik yang bisa dibagikan melalui media sosial. Pastikan semua ruangan tertata rapi dan bersih sebelum difoto agar tampil menarik. Visual yang baik akan memberikan impresi pertama yang kuat dan meningkatkan peluang untuk dilirik calon pembeli.

3. Tulis Deskripsi Properti yang Informatif dan Menarik

Meski visual penting, deskripsi tetap dibutuhkan untuk menjelaskan secara detail kondisi properti. Bedanya, Gen Z tahu bagaimana menulis deskripsi properti yang tidak membosankan. Gunakan bahasa yang santai namun tetap profesional. 

Misalnya, bukan hanya menuliskan “3 kamar tidur dan 2 kamar mandi”, tetapi tambahkan sentuhan emosional seperti “Hunian nyaman dengan ruang keluarga luas untuk momen berkualitas bersama orang tercinta.” Sertakan juga informasi penting seperti luas tanah dan bangunan, fasilitas sekitar, akses ke transportasi umum, serta keunggulan lain seperti taman belakang, garasi, atau koneksi internet fiber. Kata kunci juga penting untuk SEO, sehingga properti lebih mudah ditemukan di Google.

4. Manfaatkan Platform Digital dan Media Sosial

Tidak bisa dipungkiri, Gen Z menguasai platform digital seperti Instagram, TikTok, Facebook, bahkan LinkedIn. Mereka tahu bahwa calon pembeli juga sering berada di media sosial. Maka dari itu, langkah berikutnya adalah menyebarluaskan promosi properti melalui media sosial. Gunakan Instagram untuk membagikan foto dan reel, TikTok untuk video pendek yang menghibur dan informatif, serta Facebook Marketplace untuk menjangkau target pasar lokal. 

Gunakan hashtag yang relevan dan lokasi yang spesifik untuk memudahkan pencarian. Selain itu, unggah secara rutin agar tetap muncul di timeline calon pembeli. Beberapa Gen Z bahkan berani membuat akun khusus untuk menjual properti atau menggunakan jasa influencer lokal.

5. Gunakan Website Listing Properti Populer

Selain media sosial, Gen Z juga memanfaatkan situs-situs properti populer seperti Rumah123, OLX Properti, 99.co, atau Lamudi. Situs ini memungkinkan penjual menjangkau audiens yang lebih luas dan tertarget. Biasanya situs ini sudah memiliki fitur filter berdasarkan lokasi, harga, dan tipe properti yang memudahkan calon pembeli dalam mencari. 

Pastikan deskripsi yang ditulis menarik dan visual yang diunggah sesuai dengan realita. Gen Z sangat memperhatikan kejujuran dan transparansi dalam bertransaksi. Dengan memanfaatkan listing properti, penjual juga bisa melihat kompetitor dan menyesuaikan harga jual berdasarkan pasar yang sedang tren.

6. Ciptakan Personal Branding sebagai Penjual

Meskipun terdengar seperti strategi seorang influencer, personal branding juga bisa digunakan dalam konteks menjual properti. Gen Z bisa membangun citra sebagai penjual properti yang ramah, jujur, dan informatif. Caranya bisa melalui konten yang dibuat di media sosial, testimoni dari pembeli sebelumnya, atau cara menjawab pertanyaan dengan sopan dan responsif. 

Ketika pembeli merasa nyaman dengan penjualnya, maka proses transaksi akan lebih mudah. Personal branding juga bisa meningkatkan kepercayaan dan membuat properti yang dijual terlihat lebih kredibel dan profesional.

7. Siapkan Dokumen Lengkap dan Proses yang Transparan

Meskipun digital dan visual adalah kekuatan utama Gen Z, mereka juga sangat menghargai kejelasan dan legalitas. Oleh karena itu, siapkan semua dokumen properti seperti sertifikat, IMB, PBB, dan bukti pembayaran listrik/air secara lengkap dan siap ditunjukkan. 

Transparansi menjadi nilai jual tambahan karena calon pembeli akan merasa aman dan percaya bahwa proses transaksi tidak akan bermasalah. Bahkan, Gen Z juga mulai menggunakan platform notaris online atau konsultasi hukum secara digital untuk mempermudah validasi legalitas properti yang akan dijual.

8. Tawarkan Bonus atau Keunggulan Tambahan

Sebagai generasi kreatif, Gen Z paham bahwa sedikit ‘gimmick’ bisa meningkatkan daya tarik produk, termasuk properti. Tawarkan bonus atau keunggulan tambahan seperti “Gratis biaya notaris untuk pembelian bulan ini”, “Termasuk furniture minimalis kekinian”, atau “Diskon harga untuk pembayaran tunai.” Strategi semacam ini sering berhasil dalam mempengaruhi keputusan pembelian, apalagi jika ditujukan kepada sesama generasi muda yang juga sensitif terhadap nilai lebih dalam setiap transaksi.

Menjual properti ala Gen Z bukan hanya soal gaya, tetapi juga strategi yang menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Melalui pemahaman pasar, penggunaan teknologi digital, pengelolaan media sosial, serta penyusunan konten visual yang menarik, proses penjualan dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien. 

Gen Z memadukan kreativitas, kecanggihan teknologi, dan komunikasi yang terbuka untuk menciptakan pengalaman jual beli yang menyenangkan dan menguntungkan. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, penjualan properti tidak lagi terasa kaku dan membingungkan, tetapi justru bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan dan penuh inovasi. 

Jika Anda sedang mencari hunian yang aman, nyaman, dan pasti sudah terpercaya, Anda bisa mempercayakannya ke Ray White Menteng. Untuk informasi lebih lengkap, Anda bisa langsung mengunjungi website Ray White Menteng di https://menteng.raywhite.co.id. Find a home that suits your lifestyle with Ray White!


“Ray White Menteng, Your Best Property Agency Since 1998"