logo-raywhite-offcanvas

28 Aug 2025 NEWS 4 min read

Berikut Panduan Lengkap Cara Plester Rumah agar Tidak Mudah Retak dan Tahan Lama

Membangun rumah bukan hanya soal desain dan pemilihan material utama seperti batu bata atau beton. Salah satu tahap penting yang sering dianggap sepele adalah proses memplester dinding. Plester dinding berfungsi melapisi permukaan agar lebih halus, rapi, sekaligus melindungi struktur bata dari cuaca maupun kelembaban. 

Namun, masalah yang kerap muncul adalah retaknya plester setelah beberapa waktu, baik retak rambut maupun retakan besar. Retakan ini tidak hanya mengurangi keindahan rumah, tetapi juga bisa menjadi jalan masuk air hujan yang mempercepat kerusakan dinding.

Artikel ini akan membahas secara detail bagaimana cara plester rumah agar tidak mudah retak, mulai dari pemilihan bahan, teknik pengaplikasian, hingga perawatan setelah plester selesai.

Pentingnya Plester Dinding yang Berkualitas

Plester dinding adalah lapisan pertama sebelum tahap finishing seperti pengecatan atau pemasangan keramik. Jika plester tidak berkualitas, dinding akan mudah lembab, cat mengelupas, bahkan struktur batu bata menjadi rapuh. 

Retak pada plester umumnya disebabkan oleh beberapa faktor, seperti campuran material yang tidak tepat, teknik aplikasi yang salah, atau kondisi lingkungan yang ekstrem. Dengan memahami cara plester yang benar, kita tidak hanya mendapatkan dinding yang halus dan indah, tetapi juga kuat serta tahan lama.

Persiapan Sebelum Plester

Sebelum memulai proses plester, persiapan yang matang perlu dilakukan agar hasilnya maksimal. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan:

  1. Bersihkan Permukaan Dinding
    Dinding bata harus bebas dari debu, minyak, atau kotoran lain. Jika masih ada sisa semen kering atau bercak cat, harus dikikis terlebih dahulu agar plester bisa menempel dengan baik.

  2. Basahi Dinding Terlebih Dahulu
    Permukaan bata yang terlalu kering akan menyerap air dari adukan plester terlalu cepat. Akibatnya, plester tidak bisa menempel kuat. Oleh karena itu, dinding perlu disiram atau dibasahi secukupnya sebelum dipoles dengan adukan.

  3. Gunakan Kawat Ayam atau Jaring Bila Perlu
    Jika dinding terdiri dari dua material berbeda, misalnya antara bata dengan beton, sebaiknya dipasang jaring atau kawat ayam pada sambungannya. Hal ini mencegah terjadinya retak pada pertemuan dua material yang berbeda daya susutnya.

Teknik Memplester agar Tidak Mudah Retak

Selain bahan, teknik memplester juga sangat berpengaruh pada ketahanan dinding. Beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan antara lain:

  1. Pemasangan benang dan patokan
    Pasang benang atau patok sebagai acuan ketebalan plester. Ketebalan ideal plester biasanya antara 1-2 cm. Jika terlalu tebal, plester lebih mudah retak; jika terlalu tipis, plester tidak menutupi bata dengan sempurna.

  2. Pengaplikasian secara bertahap
    Mulailah dengan melapisi dinding menggunakan adukan tipis (disebut scratch coat), lalu biarkan agak mengering sebelum melapisi dengan adukan utama. Teknik ini membantu plester menempel lebih kuat.

  3. Gunakan alat yang tepat
    Plester bisa diaplikasikan dengan sendok semen atau roskam. Setelah diaplikasikan, permukaan perlu diratakan menggunakan papan kayu atau alat penggaruk agar hasil lebih halus.

  4. Perhatikan arah plesteran
    Sebaiknya plester dilakukan dari bawah ke atas, dengan gerakan yang konsisten. Hindari mengisi satu bagian terlalu tebal sekaligus.

Faktor Lingkungan yang Perlu Diperhatikan

Banyak kasus retaknya plester disebabkan oleh kondisi lingkungan. Misalnya, memplester saat cuaca sangat panas akan membuat adukan cepat kering dan rapuh. Sebaliknya, saat musim hujan, plester bisa terlalu lama basah dan rentan mengelupas. Oleh karena itu, waktu terbaik untuk memplester adalah saat cuaca cerah tetapi tidak terlalu terik. Selain itu, hindari guncangan pada dinding saat plester belum benar-benar kering.

Kesalahan Umum yang Menyebabkan Plester Retak

Ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan sehingga plester rumah cepat retak, antara lain:

  1. Campuran adukan tidak seimbang, terlalu banyak air atau pasir.

  2. Plester terlalu tebal dalam satu kali aplikasi.

  3. Tidak membasahi dinding bata sebelum plester.

  4. Tidak melakukan curing atau perawatan setelah plester.

  5. Perbedaan material pada dinding tidak diberi pengikat seperti kawat ayam.

Dengan menghindari kesalahan-kesalahan tersebut, dinding rumah akan lebih awet dan terhindar dari retak.

Plester rumah yang baik bukan hanya soal kerapian, tetapi juga soal ketahanan jangka panjang. Retaknya plester bisa dicegah dengan memperhatikan keseluruhannya dengan baik. Dengan menerapkan teknik plester rumah agar tidak mudah retak seperti yang dijelaskan di atas, Anda bisa mendapatkan dinding rumah yang kokoh, indah, dan tahan lama. Tidak hanya meningkatkan kenyamanan, tetapi juga menjaga nilai estetika dan investasi rumah dalam jangka panjang.

Jika Anda sedang mencari hunian yang aman, nyaman, dan pasti sudah terpercaya, Anda bisa mempercayakannya ke Ray White Menteng. Untuk informasi lebih lengkap, Anda bisa langsung mengunjungi website Ray White Menteng di https://menteng.raywhite.co.id/. Find a home that suits your lifestyle with Ray White!


“Ray White Menteng, Your Best Property Agency Since 1998"